Wayang Topeng Jati Duwur - Seni Pertunjukan Topeng Khas Jombang

Wayang Topeng Jati Duwur - Wayang Topeng Jati Duwur adalah seni pertunjukan topeng yang merupakan bagian dari warisan budaya Jombang, Jawa Timur. Seperti pertunjukan wayang topeng pada umumnya, pertunjukan ini melibatkan seorang dalang yang memimpin acara serta penari yang mengenakan topeng. Dalang memiliki peran utama dalam mengarahkan pertunjukan dan mengisahkan cerita, sementara penari menggunakan gerakan tubuh mereka untuk mengungkapkan karakter dalam cerita yang dibawakan.

wayang topeng jatiduwur jombang
image by : trenzindonesia.com

Pertunjukan Wayang Topeng Jati Duwur memiliki beberapa persamaan dengan pertunjukan wayang topeng di Jawa Timur, namun memiliki perbedaan utama dalam sumber cerita atau lakon. Di beberapa daerah seperti Madura dan Situbondo, lakonnya bersumber pada wiracarita Mahabarata dan Ramayana. Sementara di Malang, lakonnya berasal dari kisah Panji, dan di Jombang, selain lakon Panji, mereka juga mengambil cerita babad Majapahit.

Keberadaan Wayang Topeng di Jombang kembali dihidupkan pada tahun 2000-an melalui upaya revitalisasi yang diprakarsai oleh Supriyo, seorang guru Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD) di Kudu. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan kembali seni pertunjukan Wayang Topeng Jombang kepada masyarakat umum.

Wayang Topeng Jati Duwur merupakan satu-satunya kelompok Wayang Topeng yang masih ada di Jombang. Kelompok ini merupakan warisan dari Ki Purwo, yang diyakini membawa seni wayang topeng ke Desa Jati Duwur pada akhir abad ke-19. Keberadaan Wayang Topeng ini memiliki makna spiritual bagi masyarakat setempat, sering dianggap sebagai sarana ritual nadzar. Topeng-topeng warisan dari Ki Purwo diadakan upacara khusus pada tanggal 1 Sura sesuai dengan tradisi sebelumnya.

Meskipun mayoritas pemain Wayang Topeng ini adalah orang tua di atas 50 tahun, upaya revitalisasi telah melibatkan anak-anak muda dari desa setempat dalam pertunjukan, meski peran mereka tidak begitu sentral. Hasil dari revitalisasi ini telah menghasilkan dua lakon, yaitu "Patah Kuda Narawangsa" dan "Wiruncana Murca," yang kini menjadi bagian dari peninggalan budaya yang berharga dari Jombang, Jawa Timur.

sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id

0 Komentar