Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Indonesia, tidak hanya dikenal dengan Tari Topeng Jatiduwur, tetapi juga memiliki kesenian tradisional lain yang mengesankan, yaitu Kesenian Sandur Manduro. Kesenian ini hanya dapat ditemukan di Desa Manduro, Kabupaten Jombang, wilayah Kecamatan Kabuh.
Hanya ada satu grup Sandur Manduro yang masih bertahan hingga sekarang, yaitu Grup Sandur Gaya Rukun yang dipimpin oleh Warito. Warito mengungkapkan bahwa Sandur Manduro adalah kesenian yang menggabungkan unsur-unsur musik, tari, peran, dan topeng. Pertunjukan Sandur Manduro terdiri dari berbagai bagian, termasuk Tarian Klono, Tari Bapang, Tari Gunungsari, Tari Panji, Ayon-Ayon, dan diakhiri dengan lakon lawak pada bagian Sapen.
Pertunjukan ini menggunakan bahasa campuran karena Desa Manduro adalah pemukiman Etnis Jawa, meskipun penduduknya sebagian besar adalah Etnis Madura. Yang menarik, para pemain Sandur Manduro menggunakan topeng yang memiliki peran masing-masing dalam pertunjukan tersebut.
Kesenian Sandur Manduro yang khas telah diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2017. Kesenian ini memiliki akar dalam instrumen Panji dan berfokus pada cerita-cerita seperti Jaran Semberani yang menggambarkan perpecahan Kerajaan Airlangga menjadi Jenggala dan Panjalu. Selain itu, Sandur Manduro juga mencerminkan nilai-nilai budaya seperti pelestarian lingkungan dan kasih sayang terhadap binatang dan tanaman.
Kesenian Sandur Manduro adalah bagian berharga dari warisan budaya Indonesia yang patut dipelihara dan dilestarikan, dan Desa Manduro di Kabupaten Jombang adalah salah satu tempat di mana keunikan dan kekayaan budaya ini tetap hidup.
sumber : https://www.harianbhirawa.co.id/sandur-manduro-kesenian-khas-dari-kabuh-jombang/
0 Komentar