Tokoh Jombang - Gombloh, yang bernama asli Slamet Sudjarwanto, lahir di Jombang pada 14 Juli 1948. Ia dikenal bertubuh kurus, perokok berat, dan memiliki suara khas yang disebut Emha Ainun Nadjib bisa melengking seperti Robert Plant atau qari Abdul Bashit. Meski diminta ayahnya kuliah arsitektur di ITS Surabaya, Gombloh justru memilih jalan musik dan dikenal sebagai musisi jalanan yang legendaris.
Ia sangat dekat dengan masyarakat kecil, hidup sederhana, dan menolak kemewahan meski berada di puncak karier. Lagu-lagunya seperti "Kebyar-Kebyar" dan "Lestari Alamku" menggambarkan nasionalisme dan cinta lingkungan yang kuat. Gombloh wafat pada 9 Januari 1988, namun warisannya tetap hidup.
Musisi jalanan Surabaya bahkan menobatkan Gombloh sebagai pahlawan musisi jalanan, dalam acara nyekar di makamnya di Tembok, Surabaya, pada 2005. Ia juga mendapat penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia pada 2003 karena kontribusinya yang besar terhadap musik Indonesia.
Kebyar-kebyar
Indonesia, merah darahku, putih tulangku
Bersatu dalam semangatmu!
Indonesia debar jantungku getar nadiku Berbaur dalam angan-anganmu
Kebyar-kebyar pelangi jingga...
Indonesia, nada laguku, simponi berteduh
Selaras dengan simfonimu
Kebyar-kebyar pelangi jingga...
Biarpun bumi bergoncang kau tetap Indonesiaku,
Andai matahari terbit dari barat,
Kaupun Indonesiaku.
Tak sebilah pedang yang tajam dapat palingkan Aku darimu)
Kusingsingkan lengan, rawe-rawe rantas
Malang-malang tuntas denganmu…
0 Komentar