Prasasti Gurit, yang berlokasi di Dusun Sumbergurit, Desa Katemas, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, adalah saksi bisu peradaban masa lalu yang masih hidup dan sering dikunjungi oleh warga setempat. Meskipun jarang menjadi sorotan utama, prasasti ini terus memikat mereka yang ingin menjelajahi sejarah. Ada yang datang dengan tujuan memahami catatan masa lalu, sementara yang lain datang untuk menjalani ritual atau berdoa di tempat ini.
Yang perlu ditekankan adalah bahwa Prasasti Gurit ini tidak pernah digunakan untuk aktivitas yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya atau meresahkan warga setempat. Terletak di tengah pemukiman penduduk, prasasti ini selalu dalam pengawasan ketat, dan para pengunjung dihimbau untuk menjaga ketertiban.
Prasasti ini juga dikenal dengan nama Prasasti Munggut, mengacu pada isi dari prasasti tersebut yang mengenai pembebasan pajak untuk wilayah Munggut. Pembebasan pajak ini dicatat pada tanggal 14 Krisnapaksa, Bulan Caitra, Tahun 944 Saka (3 April 1022 M). Meskipun terlihat sebagai keputusan administratif biasa, prasasti ini sebenarnya menjadi bukti penting akan keberadaan Raja Airlangga.
Bentuk Prasasti Gurit adalah segilima, dan setiap sisinya dihiasi dengan tulisan-tulisan kuno, sebagian besar di antaranya sudah terhapus oleh waktu. Tulisan dalam bahasa Sanskerta diukir di atas batu andesit. Lokasi prasasti ini tetap tidak berubah sejak zaman dahulu dan saat ini masuk dalam daftar cagar budaya di Jombang. Sayangnya, banyak warga Jombang yang belum menyadari keberadaan prasasti ini.
![]() |
image :https://radarjombang.jawapos.com |
Meskipun kurang dikenal, Prasasti Gurit masih menjadi tempat berbagai aktivitas. Beberapa warga meletakkan sesajen sebelum mengadakan upacara atau hajatan, dan tradisi sedekah bumi masih terus dilakukan di sekitar prasasti. Namun, jelasnya, waktu pelaksanaan sedekah bumi berubah-ubah sesuai kebijakan dusun/desa setempat.
Meskipun kondisi cagar budaya ini cukup terjaga dengan baik, sayangnya belum ada papan penjelasan yang menceritakan sejarah prasasti ini. Ini membuat pengunjung harus mengandalkan juru kunci untuk memahami lebih lanjut mengenai Prasasti Gurit.
Sebagai warisan dari nenek moyang, penting bagi kita semua untuk menjaga dan melestarikan Prasasti Gurit ini. Generasi muda di Jombang seharusnya belajar lebih banyak tentang sejarah lokal dan ikut berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan warisan yang berharga ini.
0 Komentar